RSUD PANGLIMA SEBAYA

RSUD Panglima Sebaya melalui Komite Pencegahan dan Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) melaksanakan Seminar Ilmiah dalam rangka memperingati Pekan Kesadaran Resistensi Antimikroba 2025. Kegiatan ini digelar sebagai wujud komitmen rumah sakit dalam meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan mengenai ancaman resistensi antimikroba serta pentingnya penggunaan antibiotik yang tepat dan bertanggung jawab.

Kegiatan dibuka oleh Direktur RSUD Panglima Sebaya, dr. Kamal Anshari, Sp.THT-KL, yang menekankan bahwa resistensi antimikroba merupakan tantangan global yang harus ditangani secara sistematis melalui edukasi, kepatuhan klinis, dan program PPRA yang berkelanjutan. Beliau berharap kegiatan ini dapat memperkuat budaya penggunaan antibiotik yang rasional di seluruh unit pelayanan.

Sebagai Ketua Panitia PPRA 2025, dr. Fairuz Sa’adah menyampaikan dua materi pembuka, yaitu Pengenalan Resistensi Antimikroba dan Dampaknya terhadap Kesehatan Global dan Penggunaan Antibiotik Bijak (Antibiotic Stewardship Program). Materi ini memberikan dasar ilmiah bagi peserta untuk memahami penyebab, risiko, dan strategi pengendalian resistensi antimikroba.

Materi selanjutnya disampaikan oleh apt. Dewi Damayanti, M.Farm.Klin, yang membahas Kebijakan Penggunaan Antibiotik: Alur Persetujuan, Monitoring, dan Evaluasi. Paparan ini menekankan pentingnya tata kelola antibiotik yang baik guna memastikan efektivitas terapi dan menekan risiko resistensi.

Pada sesi lanjutan, apt. Lukman Nul Hakim, M.Farm.Klin memaparkan materi Perhitungan Dosis Antibiotik Rasional: Memaksimalkan Efikasi, Meminimalkan Toksisitas. Sesi ini memberikan wawasan praktis bagi tenaga kesehatan dalam menentukan dosis antibiotik yang optimal, aman, dan sesuai kondisi klinis pasien.

Sebagai penutup rangkaian materi, Ketua Komite PPRA RSUD Panglima Sebaya, dr. Rivia Gina Rahmawaty, Sp.MK, menyampaikan materi Multidrug Resistant Organism (MDRO): Ancaman dan Pengendaliannya. Beliau menekankan bahwa pengendalian MDRO membutuhkan kepatuhan terhadap praktik pencegahan infeksi, pemanfaatan laboratorium secara optimal, serta kolaborasi lintas profesi di rumah sakit.

Melalui penyelenggaraan Seminar Ilmiah ini, RSUD Panglima Sebaya berharap dapat memperkuat implementasi Program PPRA dan meningkatkan kualitas pelayanan melalui penggunaan antibiotik yang tepat, aman, dan berbasis bukti. Edukasi berkelanjutan dan komitmen bersama menjadi kunci dalam menghadapi tantangan resistensi antimikroba di masa kini dan mendatang.